HIMBAUAN
MAJELIS FATWA MATHLA’UL ANWAR
Nomor : 007/MF-MA/II/2016
Kepada Yth : Warga Mathla’ul Anwar dan Kaum Muslimin
di : Seluruh Indonesia
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi bimbingan, taufiq, hidayah dan inayahNya kepada kita dalam mengemban amanah umat ini. Amien
Pengurus Besar Mathla’ul Anwar melalui Majelis Fatwa Mathla’ul Anwar menyampaikan kepada PW/PD dan warga Mathla’ul Anwar serta seluruh umat Islam hal-hal sebagai berikut:
- Menurut data astronomis bahwa pada hari Rabu tanggal 09 Maret 2016 bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Awal 1437 H di seluruh wilayah Indoneia akan terjadi gerhana matahari. Di wilayah Indonesia Barat, GMT dimulai pukul 06.20 WIB, sedangkan di Indonesia tengah dan timur pukul 07.25 Wita dan 08.35 WIT. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi di daerah berikut ini : Mentawai, 06.20 WIB (1 menit 54 detik), Palembang, 07.20 WIB (1 menit 52 detik), Bangka Belitung, 07.21 WIB (1 menit 8 detik), Tanjung Pandan, 07.22 WIB (2 menit 10 detik), Sampit, 07.27 WIB (2 menit 8 detik), Palangkaraya, 07.28 WIB (2 menit 29 detik), Balikpapan, 08.33 WITA (1 menit 9 detik), Palu, 08.33 WITA (2 menit 4 detik), Poso, 08.38 WITA (2 menit 40 detik), Luwuk, 08.41 WITA (2 menit 50 detik), Ternate, 09.51 WIT (1 menit 9 detik) dan Halmahera, 09.45 WIT (1 menit 36 detik). Selain daerah tersebut di atas, gerhana matahari tidak bersifat total, tetapi parsial termasuk daerah Jakarta dan Pulau Jawa.
- Berkaitan dengan peristiwa gerhana ini dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا ينخسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتم ذلك فادعوا الله وكبروا وصلوا وتصدقوا
“Matahari dan Bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda keagungan Allah, tidaklah terjadi gerhana karena meninggal atau lahirnya seseorang. Apabila kamu melihatnya maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah dan bersedeqahlah” (HR. Bukhari Muslim)
- Berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW tersebut diatas, Pengurus Besar Mathla’ul Anwar melalui Majelis Fatwa Mathla’ul Anwar menyerukan agar pada saat gerhana matahari tersebut terjadi agar :
- Memperbanyak takbir, dzikir dan do’a
- Memperbanyak sedekah/amal khair
- Melakukan shalat sunnah Gerhana Matahari (Shalat Kusuf al-Syams) di masjid masing-masing setelah nyata terlihat hingga berakhir.
- Perlu dijelaskan kepada seluruh warga Mathla’ul Anwar dan umat Islam bahwa shalat gerhana matahari dilakukan dua rokaat dengan dua kali ruku dan dua kali sujud dengan tata cara sebagai berikut :
- Sebelum sholat, jamaah diingatkan dengan ungkapan, ”Ash-shalatu jaami’ah.” ( Tidak ada azan dan iqomah )
- Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufisy-syams) menjadi imam atau ma’mum dalam hati.
- Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
- Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
- Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu raka’at kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
- Sesudah selesai shalat, Imam menyampaikan khutbah yang berisi nasihat agar orang memperbanyak Istighfar, berdzikir, bersedekah, rasa takut kepada azab Allah dan amal kebaikan lainnya
- Dalam peristiwa gerhana ini hendaknya kita menjauhkan diri dari mitos ,kepercayaan dan khurafat (tahayul) yang berkembang ditengah masyarakat mengenai adanya peristiwa gerhana tersebut.
Demikian, semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan kekuatan kepada kita dalam menegakkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.
Hadanallahu Waiyyakum Ila Shirat al-Mustaqim
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ketua Majelis Fatwa Mathla’ul Anwar
K.H. A. Wahid Sahari, M.A.
Leave a Reply