Atih Ardiansyah (Dosen Fakultas Hukum dan Sosial UNMA Banten) Mempresentasikan Peran Kampus dalam Gerakan Literasi Masyarakat (GLM)



Atih Ardiansyah (Dosen Fakultas Hukum dan Sosial UNMA Banten) Mempresentasikan Peran Kampus dalam Gerakan  Literasi Masyarakat (GLM)

ATIH ARDIANSYAH: MAHASISWA DAN DOSEN HARUS MENJADI AKTIVIS LITERASI

 

Atih Ardiansyah, dosen ilmu komunikasi Fakultas Hukum dan Sosial Universitas Mathla’ul Anwar Banten menjadi salah satu panelis dalam Workshop Evaluasi dan Pengembangan Gerakan Indonesia Membaca dan Kampung Literasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Dirjen PAUD Dikmas Kemendikbud, di Novotel Hotel Surabaya (3-5 Oktober 2019). Bersama akademisi Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Makassar, Atih menyampaikan bahwa mahasiswa perlu didorong menjadi aktivis literasi.

“Saya mendorong mahasiswa menjadi aktivis literasi. Jangan sampai diksi “aktivis” hanya kita lekatkan pada mahasiswa organisatoris yang kerap kita saksikan melakukan demonstrasi, meskipun hal ini pun bukan sesuatu yang buruk. Maksud saya perlu ada aktivitas alternatif yaitu literasi dan mahasiswa yang terlibat kita sebut sebagai aktivis.”

Atih mengharapkan agar mahasiswa dan kampus-kampus mulai melirik aktivitas literasi sebagai salah satu alternatif kegiatan. Demi mendapatkan animo mahasiswa, diksi-diksi yang melekat pada aktivitas literasi perlu ditambah. Selama ini, publik mengenal istilah “penggiat literasi” atau “relawan literasi”. Atih berujar perlu diksi khusus buat mahasiswa yang bergiat dalam penyebaran minat baca masyarakat.

“Beberapa kampus sudah melibatkan diri dalam gerakan literasi masyarakat, baik dalam penelitian maupun pengabdian masyarakat yang tematik literasi.”

Untuk diketahui, pada gelaran Festival Literasi Indonesia dan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat nasional di Makassar 5-8 September 2019 yang lalu, Kemendikbud dan Forum TBM menyambangi beberapa kampus di Makassar. Di antaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar dan UIN Alaudin Makassar. Tujuannya adalah mengajak kampus untuk berperan serta dalam gerakan literasi masyarakat. Selain kampus, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) juga sudah siap terlibat, seperti Kalla Group, Pelindo V dan beberapa BUMN lainnya.

Dalam kurun hampir satu dekade, gerakan literasi memang tengah massif digalakan. Yang turut ambil bagian pun bukan hanya Kemendikbud, tetapi juga lintas kementrian. Bahkan dalam kontestasi Pilpres 2019, kedua kandidat menjadikan literasi sebagai salah satu item dalam rancngan program kerja.

Acara ini hadiri oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berasal dari unsur SKB, pengelola taman baca, dinas pendidikan kabupaten dan kota, kampus, DUDI dan pihak Kemendikbud sendiri. *)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *