Hujan yang terus mengguyur Banten dan sekitarnya sepanjang awal tahun baru 2020 membuat ada kabar musibah menyapa khususnya yang berada di kawasan Kabupaten Lebak bahwa sebagai wilayah yang berada di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curug Bitung, Maja, dan Kecamatan Cimarga. Sebanyak 17.200 jiwa atau 4.368 kepala keluarga (KK) warga Kabupaten Lebak, Banten, mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor di enam kecamatan di daerah itu.
Jumlah bangunan rusak mencapai 3.105 unit, meliputi 1.410 rumah rusak berat, 421 rusak ringan, dan 1.110 rumah terdampak lumpur. Kemudian disusul kerusakan pada 19 sarana pendidikan, 27 kantor pemerintahan, 28 unit jembatan, dan jalan amblas dengan kedalaman 40 meter. Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor sejak 1 Januari hingga 28 Januari 2020.
Pasca musibah masih tetap membutuhkan perhatian kita. Merespon hal tersebut Mahasiswa Fakultas Sains Farmasi dan Kesehatan (FSFK) UNMA Banten bersama dengan Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Banten dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Lebak melakukan kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gabungan bersama tenaga kesehatan lintas profesi dan trauma healing di Desa Banjar Irigasi Kecamatan lebakgedong Kabupaten Lebak pada hari Sabtu, 25 Januari 2020.
Sebanyak 121 pasien orang dewasa dan anak-anak dari masyakat sekitar dilakukan pelayanan kesehatan dan pengobatan serta ratusan anak-anak usia dini dan anak usia sekolah dasar mendapatkan trauma healing dengan kegiatan bermain, menggambar, pemberian alat-alat tulis, minuman susu, makanan dan baju baru.
Ketua Himpunan ATB Banten, Sumarlin S.Farm., Apt, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tanggap bencana FSFK UNMA Banten. Kegiatan baksos ini merupakan salah satu wujud kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Ini kewajiban kita selaku calon dan profesi kesehatan, sudah wajib untuk membantu korban bencana sebagai bentuk kepedulian kita dari sedikit hasil usaha kita.
Kami harapkan kondisi korban agar segera pulih agar korban dapat menata hidupnya kembali. Dilokasi ini lebih panjang penanggulannya karena harus ada perbaika infrastruktur serta pengecekan kesehatan rutin warga juga mudah-mudahan masyarakat tabah menghadapi musibah ini.
Sebelumnya, Mahasiswa dan Dosen FSFK Universitas Mathla’ul Anwar bersama Apoteker Tanggap Bencana juga telah menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Lebak.
Leave a Reply