PANDEGLANG, UNMA Banten—Mahasiswa UNMA Banten menulis opini dan esai yang dikompilasikan dalam satu buku. Buku yang berjudul “Menuliskan Kegelisahan” ditulis oleh Faiz Romzi Ahmad (20), yang merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Hukum dan Sosial UNMA Banten.
Faiz berhasil menerbitkan buku perdananya pada bulan Maret 2020. Buku ini adalah antologi opini dan esai yang ditulis selama rentang waktu 2019. Dalam buku ini kesemua tulisan sudah terbit di media daring dan blog, beberapa tulisan tembus secara nasional di Kanal Retizen milik Republika, dan artikel-artikel literasi nasional seperti Qureta, Mojok, dan Kompasiana.
“Dalam menyikapi permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat saya berusaha meluapkan emosi saya sekaligus aktualisasi diri di dalam sebuh tulisan. Buku ini merupakan kompilasi dari beragam tulisan saya yang ditulis selama rentang waktu 2019,” ujarnya, Rabu (12/03/2020).
Faiz menuliskan kumpulan karyanya dalam sebuah buku yang terdiri atas 20 judul tulisan hasil pemikirannya. Opini dan esai yang terdapat dalam buku ini diantaranya Segeralah 17 April, Gerakan Boikot dan Ekspresi Politik yang Kagetan, Aku Berlindung dari Pesan Whatsapp yang Asal Forward, Praktik Politik Rakyat, Menyikapi Pasca Pemilu 2019 Cebong-Kampret Harus Belajar dari Lagu Nasida Ria, Spirit Keragaman dan Masyarakat Majemuk, Nurcholish Madjid dan Semangat Egaliter, Empat Mata dengan Cak Dlahom, Brentont Tarrant Supremasi Ras dan Terorisme, Jejak Malcolm Dari Aktivis Segregasi Rasial ke Aktivis Integrasi Sosial, Pulangkan WNI Eks ISIS, Piagam Madinah Konstitusi Modern yang DIbuat Nabi Muhammad SAW, Ende Jejak Lahirnya Pancasila, 19 Tahun Banten: Ilusi Sejahtera dan Paradoks Pembangunan, Gedung Tsunami Labuan: Fungsi Mitigasi dan Lahan Korupsi, Romahurmuziy Mengeluh, Mengkokohkan Nilai Praktis Pancasila.
Ia juga berencana untuk mendirikan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) di lingkungan UNMA Banten agar para mahasiswa memiliki wadah dialektis, informatif dan sebagai upaya menghidupkan tradisi dan budaya literasi di kampus.
“Di saat lemahnya tradisi menulis di kalangan mahasiswa saat ini, semoga buku ini adalah bagian dari jawaban atas tantangan untuk mahasiswa UNMA, tantangan bahwa mahasiswa UNMA bisa untuk menghidupkan budaya literasi kampus,” pungkasnya.
Leave a Reply