Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen UNMA Banten Mengembangkan Pengolahan limbah Organik



Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen UNMA Banten Mengembangkan Pengolahan limbah Organik

www.unmabanten.ac.id-Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Mathla’ul Anwar Banten, asal kampung Kadu Kotok, desa Salapraya, kecamatan Jiput mengembangkan pengolahan limbah organik untuk menghasilkan hewan maggot BSF yaitu lalat tentara hitam. Dari hewan tersebut kemudian di jadikan pakan ternak untuk sejenis hewan ayam, ikan, burung bahkan bisa jadi pakan ikan hias, hingga bisa di jadikan kompos yang berkhasiat menyuburkan tanaman. 24/3/2022

Amirudin yang akrab disapa Amir ketua HMJ manajemen, patut diacungkan jempol lantaran di tengah viralnya pemberitaan banyaknya sampah yang menumpuk di pasar dan sangat mengganggu pengunjung pasar dan pengguna jalan bahkan di pemukiman justru kelompok pemuda (Milenial Sukses Bersama) ini kreatif mengolah sampah jadi salah satu usaha dalam pengolahan limbah organik untuk menghasilkan hewan Maggot. Amir dan teman-temanya memanfaatkan limbah tersebut berbekal dari diskusi dan mencari sumber dari internet.

Saat di hubungi Amir mengatakan “Sampah kerap sekali limbah organik menjadi problematika di masyarakat, karena muncul bau tidak sedap dan dapat mengundang berbagai penyakit”. Menurut Amir dalam pengembangan budidaya Maggot prosesnya terbilang cukup mudah, cukup membuat biopond dan kandang indukan BSF untuk tempat budidaya. Tahapan proses menjadi pakan ternak membutuhkan waktu sekitar 1 bulan, dan siap di distribusikan pada peternak. Harganya terbilang cukup murah daripada pakan pabrik, untuk Maggot fresh 1 Kg di bandrol dengan harga 7.000 kategori ternak Ikan lele, nila, mas dan unggas ayam, bebek, namun ada juga untuk Maggot kering di peruntukan untuk ikan hias dan burung kontes itu harganya lumayan meningkatkan nilai rupiah, 1 Kg di bandrol dengan harga 70.000. Maka dari itu, ada dua keuntungan dalam budidaya Maggot, yang pertama mereduksi limbah organik di lingkungan masyarakat, lingkungan pasar dan usaha Maggot BSF yang menghasilkan nilai jual.

Amir menjelaskan “ini salah satu bentuk implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Sebagai mahasiswa selayaknya kita memanfatkan potensi, peluang dan bekal ilmu yang telah di peroleh. Kedepanya, juga akan mengembangkan usaha pada sektor unggas dan ternak lele untuk membuka peluang usaha sebagai penambah penghasilan, untuk pemasaran sangat mudah banyak pesanan justru kami masih ada kekurangan manggot lantaran kami masih terkendala belum memiliki kendaraan pengangkut sampah, Ucapnya.

Amir berharap untuk usaha yang sedang di jalankan, kedepanya semoga dapat memberikan peluang usaha sebesar-besarnya bagi pemuda dan masysrakat sekitar dan menjadi salah satu upaya dalam pengelolaan limbah organik yang ada di sekitar kecamatan Jiput-Pandeglang, ungkap Amir.

Camat Jiput Mulyadi St. Mengaku bangga dan memberikan apresiasi pada pemuda Salapraya dan mahasiswa UNMA yang kreatif hingga berinisiatif akan mencoba mengaplikasikan ulat manggot di mulai dari masing-masing desa di kecamatan Jiput.

“Saya sangat bangga pada para pemuda desa Salapraya yang telah membantu menyelesaikan persoalan sampah organik di kecamatan Jiput, akan di mulai dari masing-masing desa di kecamatan Jiput, pungkasnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *