www.unmabanten.ac.id. 22 November 2021 – Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia yang diwakili oleh Mrs. Mary K. Trechock Assitant Cultural Attache, Ibu Delia Vitananda sebagai Kordinator Program dan alumni Mahasiswa Young Southeast Asian Leaders Intiative (YSEALI) Academic Fellow 2015 Panji Aziz mengunjungi Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Senin 22 November 2021. Kunjungan ini dalam rangka kerjasama pendidikan dan kebudayaan yang sudah terjalin kuat antara Amerika Serikat dengan Indonesia.
Warek I UNMA Banten, Dr. H. Jihaduddin, M.Pd menyambut baik kedatangan Mary K. Trechock. Ia mengatakan ada beberapa hal yang bisa dikerjasamakan antara UNMA Banten dengan US Embassy di Jakarta.
“Ini kunjungan US Embassy ke 2 kalinya ke Universitas Mathla’ul Anwar dan Kunjungan ke 3 kali ke Mathla’ul Anwar. Dulu kita pernah kerjasama dengan US Embassy dan mengirimkan pendidik kami untuk studi ke AS,” katanya.
Jihaduddin berharap kedatangan Marry bisa membawa kerjasama riset dengan para akademisi UNMA Banten. Jihaduddin memandang pentingnya para akademisi untuk menulis di jurnal – jurnal bereputasi.
“Saya harap ada kerjasama riset dengan US Embassy. Ada MoU antara US Embassy dengan UNMA Banten,” harapnya.
Mary mengungkapkan rasa senangnya bisa diterima dengan baik di Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Ini merupakan kunjungan pertamanya sebagai Asisten Atase Kebudayaan Kedubes AS ke Kabupaten Pandeglang.
Di hadapan para dosen dan mahasiswa UNMA Banten, ia mengatakan bahwa Kedubes AS terus berkomitmen menjaga kerjasama dengan Indonesia, khusunya pendidikan dan kebudayaan.
“Hubungan ini strategis dan memiliki masa depan yang cerah. Sebagai Negara demokrasi terbesar, AS memiliki kesamaan dengan Indonesia dan kita dapat belajar satu sama lain di berbagai bidang, covid, disinformasi,” katanya
Mary memperkenalkan program – program US Embassy di Indonesia yang sangat bisa diikuti oleh mahasiswa – mahasiswa UNMA Banten.
Panji Aziz sebagai alumni YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Intiative) tahun 2015 membagikan pengalamannya menjadi penerima beasiswa dari salah satu program US Embassy di Indonesia itu.
“Teman – teman punya kesempatan yang sama. Ada banyak program US Embassy yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa UNMA Banten untuk bisa studi ke Amerika Serikat,” katanya.
YSEALI ini fokus terhadap beberapa isu, lingkungan, pendidikan, keterlibatan sosial, permbangunan ekonomi. Program ini mencari anak muda di kawasan ASEAN yang mampu memberikan kontribusinya pada masyarakat.
“Ada dua kategori, Academic Fellows untuk rentang usia 18 – 25 tahun dan Profesional Fellow 25 – 35 tahun. Kalau yang academic itu seperti kelas kuliah pada umumnya dan yang professional seperti magang di Universitas – universitas Amerika,” sambung Panji.
Ia mengajak mahasiswa UNMA Banten yang memiliki project sosial untuk ikut dalam YSEALI Academic Fellowship.